Ummi tak tahu kenapa pagi ini kau berkeras
Pergi ke pasar untuk belanja dapur kita
Dimana biasanya Ummi yang melakukannya
katamu,"Biar Ummi di rumah,
Ummi mengaji saja di kamar
Biar Ahmad yang pergi ke pasar
Sekali ini saja."
Kau sangat berkeras
Ahmad putraku
Ummi tak ada prasangka padamu
Lelaki kecilku yang dibanggakan ayahmu juga aku
Lalu kau pun pergi membawa keping logam tersisa
Untuk ditukar dengan apa saja sekedar hidup hari ini
Ummi lalu kembali larut dalam ayat Quran cinta kita
Kemudian mendadak suara langit menggelegar
Pesawat dari neraka datang lagi
Diikuti dentum keras terdengar
serasa dekat di telinga Ummi
Lalu tiba-tiba saja Ummi merasa khawatir denganmu
lalu bergegas keluar rumah
seperti para tetangga Ummi
Mencari tahu apa yang telah terjadi
semua berlari ke arah pasar tempat kau pergi
Ahmad putraku
Lalu ummi melihatmu terkapar di jalan
Diantara raga-raga tak bergerak lainnya
Kau sekarat disana. Tanganmu saja yang bergerak
Ahmad putraku
Ummi spontan membopongmu mencari pertolongan
Di mulutmu hanya ada suara
Suara yang sangat kita kenal
"Allah! Allah! Allah! Allah!"
Lirih Lemah
Tapi menembus kuat hingga langit tertinggi
Dan Allah ternyata memberi cinta di pagi ini padamu
Juga pada Ummi
lalu kubisikkan kata di telingamu,
"Putraku tersayang,
Sampaikan pesan Ummi pada Ayahmu di syurga
bahawa
ummi akan lanjutkan perjuangan kalian
Ummi akan teruskan perlawanan kalian
Selamat jalan Ahmad anakku tersayang
Selamat jalan syahidku cintaku
Ternyata Allah telah memanggilmu pagi ini
Biarkan Ummi menangis terakhir kalinya
mengantarmu pergi ke taman kehidupan sebenarnya
dimana Ayahmu menunggu di pintu gerbangNya
Tunggu Ummi ya nak, tunggu
Kita kelak akan bersama lagi seperti dulu …
Laailahailallah Muhammadarrosulullah
Innalillahi wa innailaihirojiuuuwn…"
DISANA MEREKA BERJIHAD MENENTANG MUSUH ALLAH, DAN KITA DISINI MASIH LEKA DENGAN DUNIAWI
ALLAHU AKBAR ! ALLAHU AKBAR ! ALLAHU AKBAR !